.quickedit{ display:none; }
Hatur saur ka urang Lembur, bagea ka baraya nu ti kota

Minggu, 31 Juli 2011

WILAYAH FAKIH DAN KEPEMIMPINAN UMAT

Rabu, 27 Juli 2011

Wilayah Fakih dalam kepemimpinan masyarakat Islam dan pengaturan berbagai urusan Negara Islam dalam setiap masa, merupakan salah satu pondasi dan rukun mazhab haq Syi'ah Imamiyah yang berujung pangkal kepada masalah imamah.

WILAYAH  FAKIH  DAN  KEPEMIMPINAN  UMAT

- Makna Wilayah Fakih
- Pentingnya Wilayah Fakih
- Batasan-batasan Wilayah Fakih
- Perbedaan Pandangan antara Wali Fakih dengan Marja' Taklid
1. Makna Wilayah Fakih
Wilayah Fakih ialah Pemerintahan yang dikendalikan oleh seorang Fakih yang adil dan pandai  dalam masalah agama.
Penjelasan:
  • Wilayah Fakih dalam kepemimpinan masyarakat Islam dan pengaturan berbagai urusan Negara Islam dalam setiap masa, merupakan salah satu pondasi dan rukun mazhab haq Syi'ah Imamiyah yang  berujung pangkal kepada masalah imamah.
  • Seseorang yang tidak meyakini Wilayah Fakih, baik berdasarkan hasil ijtihad ataupun taklid pada masa gaib Imam Zaman ajf seperti sekarang ini, tidak menyebabkan ia murtad dan keluar dari agama Islam. Karena itu, barangsiapa yang berpandangan bahwa tidak perlu meyakini Wilayah Fakih berdasarkan dalil dan argumen, maka ia dimaaf. Tetapi ia tidak boleh menyebarkan ikhtilaf dan perpecahan di kalangan umat Islam. 
2. Pentingnya Wilayah Fakih
Agama Islam merupakan agama samawi terakhir hingga hari kiamat dan agama yang mengatur seluruh urusan masyarakat. Oleh karena itu seluruh lapisan masyarakat muslim dituntut untuk mempunyai seorang pemimpin dan Wali Fakih yang mampu menjaga umat Islam dari kejahatan musuh-musuh mereka, mampu mempertahankan undang-undang Islam, menegakkan keadilan sosial, menepis kezaliman, menjauhkan orang-orang yang kuat agar tidak menguasai kaum yang lemah dan  dapat menjamin terwujudnya sarana teknologi, budaya, politik dan sosial.
Penjelasan:
Wilayah Fakih merupakan hukum syar'i ta'abbudi yang ditopang oleh hukum akal. Dan dalam menentukan mishdaknya (contoh) menggunakan metode uqala'i (orang-orang yang berakal) sebagaimana dijelaskan di dalam undang-undang dasar Negara Islam Iran.
3. Batasan-batasan Wilayah Fakih
     1. Perintah Wila'iyah Wali Fakih
Seluruh kaum muslimin diwajibkan tunduk dan mentaati perintah-perintah wila'iyah dan larangan Wali Fakih. Hukum ini mencakup para ulama dan fakih terutama para mukallid beliau.      
 Penjelasan:
Tidak dibenarkan bagi seseorang untuk menentang orang yang telah menduduki  Wilayah Fakih dengan alasan bahwa dia lebih layak darinya.  Hal itu apabila kursi Wilayah Fakih tersebut diperolehnya dengan cara yang resmi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
2. Hukum-hukum Wila'iyah  Wali Fakih
Hukum-hukum wila'iyah dan berbagai ketentuan yang keluar dari Wali Fakih jika ketika dikeluarkan tidak bersifat sementara, maka hal itu tetap berlaku untuk semua umat Islam. Kecuali apabila Wali Fakih yang baru melihat adanya maslahat untuk menghapus ketentuan tersebut. 

3. Menerapkan Hudud (sanksi)
Sanksi atas pelaku pencurian , zina dan lain-lain pada masa gaib, harus diterapkan. Dan wewenang tersebut khusus berada pada kekuasaan Wali Fakih.

1.      Mendahulukan Kepentingan Wali Fakih atas Kepentingan
Masyarakat Umum
Apabila terjadi kontradiksi antara kehendak dan kepentingan Wali Fakih -dalam hal-hal yang berkaitan dengan maslahat Islam dan kaum muslimin- dengan keinginan dan kepentingan masyarakat umum, maka kehendak dan kepentingan Wali Fakih harus didahulukan dan diutamakan.
5. Pengaturan  Media Informasi
Pengaturan media informasi harus dibawah kekuasaan  dan pengawasan Wali Fakih. Dan media tersebut harus digunakan untuk kepentingan dakwah Islam dan kaum muslimin dan menyebarkan ajaran Ilahi yang bernilai tinggi. Di samping itu harus pula digunakan untuk memajukan pemikiran masyarakat Islam, mengatasi berbagai problema umum dan menyatukan barisan mereka serta menebarkan ukhuwwah Islamiyah di antara kaum muslimin.
Tiga Poin yang Berkaitan dengan Batasan-batasan Wilayah Fakih
*. Mentaati Ketetapan Wakil Wali Fakih.
Seseorang tidak dibenarkan menentang ketetapan wakil Wali Fakih apabila ketetapan yang dikeluarkannya itu masih berada dalam batas-batas maslahat dan kebijakan yang dilimpahkan oleh Wali Fakih.
*. Wilayah Administratif
Di dalam konsep-konsep Islam tidak ada yang namanya wilayah administratif, artinya tidak ada kewajiban mentaati perintah penguasa tertinggi tanpa menentangnya sama sekali. Tetapi menentang perintah administratif  yang ditetapkan berdasarkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan administratif  tidak boleh ditentang dan dilanggar.

*. Wilayah Takwiniyah  
Wali Fakih tidak memiliki wilayah takwiniyah. Dan masalah ini khusus dimiliki oleh para Imam Maksum yang suci as.

4. Perbedaan Pandangan antara Wali Fakih dengan Marja' Taklid
Apabila terdapat perbedaan pandangan antara Wali Fakih dengan marja' taklid dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan negara dan urusan masyarakat Islam secara umum, seperti mempertahankan Islam dan kaum muslimin atas serangan orang-orang kafir dan para tiran yang zalim, maka dalam hal ini, pandangan Wali Fakih harus didahulukan dan ditaati.  Adapun dalam masalah-masalah yang hanya berkaitan dengan individu belaka, maka setiap mukallaf harus mengikuti fatwa marja' taklidnya masing-masing. []

Jumat, 29 Juli 2011

Perspektif Rahbar Tentang Bulan Suci Ramadhan

Tibanya bulan suci Ramadhan bagi umat Islam sama seperti tibanya hari Raya. Untuk itu umat Islam perlu saling mengucapkan selamat di antara mereka akan kedatangan bulan ini sambil saling berpesan agar memanfaatkan secara maksimal berkah yang ada di bulan Ramadhan. Sebab, bulan ini adalah bu...lan penjamuan Allah. Hanya orang-orang mukmin dan mereka yang layak untuk menghadiri perjamuan ini saja yang berhak untuk duduk menikmati jamuan Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Mulia. Jamuan ini berbeda dari jamuan umum yang dihidangkan Allah untuk seluruh manusia bahkan semua makhluk di alam ini. Jamuan [Bulan Ramadhan] adalah jamuan khusus dan diperuntukkan bagi orang-orang khusus di sisi Allah.

Masalah terpenting menyangkut bulan suci Ramadhan adalah bahwa manusia -yang berada di tengah beragam faktor dan jebakan yang melupakannya dari Allah dan dari jalanNya sehingga ia terjerumus ke dalam keterpurukan- mendapatkan kesempatan menempa ruh dan spiritualitasnya untuk terbang tinggi ke puncak kesempurnaan. -Secara tabiatnya, ruh dan jiwa manusia selalu bergerak menuju kesempurnaan-. Bulan ini memberikan peluang kepada manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menghiasi diri dengan akhlak ketuhanan. Bulan suci Ramadhan ibarat musim semi bagi manusia untuk memperbarui diri, membangun diri sendiri dan bercengkerama dengan Tuhan.

Berkah bulan Ramadhan mulai memancar dari dalam jiwa masing-masing orang dan Muslim yang mempersiapkan dirinya menyongsong kedatangannya. Berkah itu memancar di dalam hati. Hakikat pertama yang terjelma berkat bulan Ramadhan adalah hati dan jiwa kaum Mukminin, para pelaksana ibadah puasa dan mereka yang telah memasuki bulan yang suci dan penuh berkah ini. Di satu sisi, puasa, di sisi lain membaca Al-Qur'an dan di sisi ketiga menyibukkan diri dengan doa dan munajat pada bulan Ramadhan, semua itu membawa orang masuk ke alam penyucian diri dan pembersihan jiwa. Kita semua memerlukan segala penyucian ini.

Bulan Ramadhan yang datang setiap tahun, tak ubahnya bagai sejengkal tanah dari surga yang diturunkan Allah ke dalam jahannam duniawi dan materi yang membakar kita ini. Bulan ini memberikan kesempatan kepada kita untuk duduk di jamuan Ilahi dan masuk ke dalam surga tersebut. Sebagian orang berhasil memanfaatkan dan berada tiga puluh hari penuh di dalam surga. Sebagian orang, berkat tiga puluh hari [bulan Ramadhan] tersebut, menikmati manisnya surga hingga setahun kemudian dan sebagian orang bahkan mendapat anugerah surgawi sepanjang hidupnya. [Amat disayangkan] ada sebagian orang yang melaluinya dengan kelalaian.

Orang yang berkat bulan Ramadhan berhasil memperoleh kekuatan dalam melawan hawa nafsu berarti telah meraih sebuah kesuksesan besar, yang harus ia pertahankan. Mereka yang merasa tersiksa dengan kebiasaan menuruti kemauan hawa nafsu dan tuntutan syahwat -selagi ada kemampuan pada diri mereka-, hendaknya memanfaatkan bulan Ramadhan untuk menghilangkan kebiasaan itu. Segala kesengsaraan manusia timbul karena mengikuti hawa nafsu. Semua bentuk kezaliman, semua penipuan dan ketidakadilan, semua peperangan yang zalim, semua rezim yang lalim, semua kepasrahan menerima penindasan yang ada di tengah umat manusia, semua itu terjadi karena kepasrahan kepada hawa nafsu dan ketundukan kepada bisikan syahwat. Jika seseorang berhasil meraih kemampuan untuk mengalahkan hawa nafsu, maka ia pasti berbahagia. Bulan Ramadhan memberikan kemampuan itu kepada kalian.
Karena itu, masalah yang inti adalah menghindari dosa. Di bulan Ramadhan, kita harus berusaha melatih diri untuk menjauhkan dosa dari diri kita -insya Allah-. Jika dosa telah jauh dari kita, saat itulah jalan untuk terbang bebas ke alam malakut akan terbuka dan orang yang demikian akan mampu melakukan pengembaraan di jalan spiritual Ilahi dan merampungkan tugas yang telah ditentukan baginya sebagai manusia. Akan tetapi pengembaraan dan tugas itu tidak mungkin akan terlaksana jika ia berlumuran dosa. Bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk berlatih menjauhi dosa.

Puasa yang kita pandang sebagai sebuah kewajiban Ilahi sebenarnya adalah sebuah penghormatan Ilahi, sebuah kenikmatan dan Allah, sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi mereka yang berhasil melaksanakan ibadah ini. Tentu saja [dalam melaksanakannya] ada banyak kesulitan. Semua pekerjaan yang membawa berkah dan berguna, selalu dibarengi dengan kesulitan. Tanpa merasakan kesulitan, orang tidak akan memperoleh keberhasilan. [Namun], kesulitan yang ada pada puasa tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan apa yang diperoleh dari ibadah ini. Dengan hanya bermodal kecil, seseorang bisa meraih keuntungan yang sangat besar.

Ada tiga tingkatan umum yang disebutkan [oleh para ulama] berkenaan dengan puasa. Ketiganya sangat berguna bagi mereka yang melaksanakannya. Satu tingkatan adalah tahapan umum puasa yaitu menghindari makan, minum dan apa yang dilarang dalam puasa. Jika faedah puasa hanya terbatas pada menahan diri dari hal-hal tersebut, sudah cukup banyak manfaat yang didapat manusia dengan menjalankannya. Kita diuji dan kita diajari dengan puasa. Dengan kata lain, dalam ibadah ini ada pembelajaran dan ada ujian untuk kehidupan. Pelatihan dan penempaan. Dalam sebuah riwayat Imam Jafar Shadiq (as) berkata, "...agar orang kaya dan orang miskin sederajat."

Allah SWT mewajibkan puasa agar orang kaya dan orang miskin dalam waktu tertentu merasakan satu hal yang sama. Orang miskin sepanjang hari tidak bisa membeli dan memakan atau meminum apa saja yang ia inginkan. Tetapi orang kaya mampu membeli dan memakan atau meminum apa saja yang ia mau. Orang kaya tidak bisa merasakan apa yang dirasa orang miskin untuk memperoleh apa yang diinginkannya. Tetapi di hari ketika berpuasa, semua orang [kaya dan miskin] dengan pilihan sendiri menahan diri dari beberapa hal yang diinginkan hawa nafsunya.

Orang yang merasakan lapar dan dahaga akan memiliki kemampuan dalam melawan kesulitan di tengah jalan. Bulan Ramadhan memberikan kesabaran dan kekuatan kepada orang dalam menghadapi kesulitan. Kesabaran dalam menjalankan tugas dan kewajiban, adalah pelatihan Ilahi yang dinugerahkan kepada manusia. Semua manfaat itu didapat dalam tingkatan awal puasa. Selain mengosongkan perut dan menghindarkan diri dari hal-hal umum yang mubah, puasa memberikan cahaya, kesucian dan kelembutan kepada manusia, dan ini adalah manfaat yang sangat besar.

Tingkatan kedua puasa adalah menghindari dosa. Artinya, menjaga telingan, mata, lidah dan hati -bahkan dalam sejumlah riwayat disebutkan menjaga kulit dan bulu badan- dari dosa. Sama seperti kalian menahan diri dari makan, minum dan berbagai tuntutan nafsu lainnya, kalian juga harus menahan diri dari perbuatan dosa. Ini adalah tingkatan ibadah puasa yang lebih tinggi. Kesempatan yang ada pada bulan Ramadhan adalah peluang bagi manusia dalam melatih diri untuk menghindari perbuatan dosa. Jadi, pada tingkatan kedua puasa, orang harus berusaha optimal memisahkan dirinya dari dosa. Khususnya bagi kalian anak-anak muda yang tercinta, manfaatkan kesempatan ini. Kalian masih muda. Pemuda selain memiliki kekuatan dan kemampuan juga memiliki hati yang bersih. Kebersihan hati ini merupakan kesempatan bagi pemuda. Sepanjang bulan Ramadhan, manfaatkan kesempatan ini dan latihlah diri untuk menghindari dosa -tingkatan kedua dari ibadah puasa-.

Tingkatan ketiga puasa adalah menghindarkan diri dari segala hal yang melupakan dan membuat hati lalai dari mengingat Allah (dzikrullah). Ini adalah tingkatan tertinggi puasa. Ketika puasa menghidupkan dzikrullah di hati dan menyalakan pelita ma'rifatullah di hati, hati akan menjadi terang. Karena itu segala hal yang membuat seseorang lalai akan dzikrullah pada tingkatan ini, berbahaya bagi puasa. Sungguh berbahagia mereka yang mampu meraih derajat puasa yang seperti ini.

Bulan Ramadhan adalah bulan doa dan bulan meraih ketaqwaan. Bulan ini adalah bulan yang berkat ibadah dan kekhusyukan kepada Allah, kita memperoleh kekuatan ruhani dan spiritual. Dengan bekal kekuatan ruhani dan spiritual itu kita dengan mudah dan cepat dapat melalui jalan-jalan terjal berduri dan dengan baik meniti perjalanan untuk sampai ke tujuan.

Bulan Ramadhan adalah bulan untuk meraih kekuatan. Bulan Ramadhan adalah bulan kesempatan bagi setiap orang untuk melangkah mencapai khazanah ghaib dan maknawiyah Ilahi. Ia dapat memuaskan diri di sana semampunya dan mempersiapkan diri untuk bergerak ke arah kemajuan. Dengan berbagai rangkaian dalam bulan Ramadhan, termasuk shalat dan tugas-tugas lain yang telah ditentukan serta puasa dan doa-doanya, juga dengan membaca Al-Qur'an, semua itu jika Anda perhatikan adalah sebuah program lengkap untuk menempa diri dan menyelamatkan diri dari kenihilan, penyimpangan dan sebagainya, sebuah program lengkap yang sangat berguna.

Di bulan Ramadhan -di setiap malam dan siangnya- sebisanya sinari hati kalian dengan dzikrullah, sehingga kalian siap untuk memasuki malam Lailatul Qadr yang suci.

لیلة القدر خیر من الف شهر تنزل الملائکة و الروح فیها بإذن ربهم من کل أمر

[Lailatul Qadr] adalah malam ketika para malaikat menyambungkan bumi ini dengan langit, menyinari kalbu dengan cahaya dan menerangi lingkungan kehidupan dengan nur kemuliaan dan kemurahan Ilahi, malam kedamaian dan keselamatan maknawiyah, malam keselamatan bagi hati dan jiwa. Malam ini adalah malam kesembuhan bagi semua penyakit moral, penyakit maknawiyah, penyakit materi dan penyakit umum dan sosial, yang saat ini -amat disayangkan- berbagai bangsa di dunia termasuk bangsa-bangsa muslim terjangkiti olehnya. Keselamatan dari semua penyakit itu hanya bisa didapat pada malam Lailatul Qadr. Syaratnya, kalian harus mempersiapkan diri untuk memasuki malam itu.

Setiap tahun Allah SWT memberikan kesempatan yang istimewa [kepada hamba-hambaNya]. Kesempatan itu berupa bulan suci Ramadhan. Sepanjang bulan Ramadhan, hati akan melunak. Ruh akan bersinar dan bercahaya, dan manusia siap untuk menapakkan kaki di lembah rahmat Ilahi yang sangat spesial. Setiap orang dapat memanfaatkan jamuan agung Ilahi ini sebesar kemampuan, ketekunan dan kerja kerasnya. Setelah bulan Ramadhan berakhir, tiba tahun [kehidupan] baru, yaitu hari raya Idul Fitri, hari dimana manusia dapat meniti jalan langsung menuju Tuhannya dan terhindar dari segala penyimpangan dengan semua bekal yang ia raih dalam bulan Ramadhan. Idul Fitri adalah hari pemberian pahala dan hari menerima rahmat Ilahi setelah berlalunya bulan Ramadhan.

Ada satu poin penting berkenaan dengan hari raya Idul Fitri, yaitu tekad yang serius untuk mempersiapkan diri selama setahun menyongsong bulan Ramadhan tahun depan. Jika seseorang berniat masuk ke dalam jamuan Ilahi, jika ia ingin meraih malam Lailatul Qadr dan malam-malam penuh berkah [di bulan Ramadhan], maka ia harus terus melakukan pengawasan atas diri sendiri. Kita harus mempersiapkan diri selama sebelas bulan untuk menyongsong kedatangan bulan Ramadhan tahun berikutnya.

Putuskan bahwa sampai tahun depan, Anda akan mengontrol segala perilaku sehingga bulan Ramadhan mendatang bersedia menerima Anda, sehingga bulan jamuan Ilahi itu akan sangat nikmat dan penuh berkah buat Anda. Ini adalah anugerah terbesar yang bisa diperoleh seorang manusia, dan ini adalah sarana untuk mengukir kesuksesan dalam semua hal, baik yang berhubungan dengan dunia maupun akhirat, dan baik yang berhubungan dengan pribadi seseorang, orang-orang dekatnya maupun masyarakat Muslim.


Jika memasuki bulan Ramadhan dengan kesiapan yang penuh, tentunya kita akan lebih bisa memanfaatkan jamuan Ilahi ini, dan tahun berikutnya derajat kita akan semakin tinggi. Saat itulah, dalam lingkungan kehidupan sosial kalian akan mendapatkan apa saja yang kalian senangi.

Senin, 25 Juli 2011

Bahaya Orang yang Enggan Melunasi Hutangnya

Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Allahumma sholli ‘ala nabiyyina Muhammad, wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
 
Risalah kali ini adalah lanjutan dari risalah sebelumnya. Pada risalah sebelumnya, kami telah menjelaskan mengenai keutamaan orang yang memberi pinjaman, keutamaan memberi tenggang waktu pelunasan dan keutamaan orang yang membebaskan sebagian atau keseluruhan hutangnya. Pada risalah kali ini agar terjadi keseimbangan pembahasan, kami akan menjelaskan beberapa hal mengenai bahaya orang yang enggan melunasi hutangnya. Semoga bermanfaat.

Keutamaan Orang yang Terbebas dari Hutang
Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”

Mati Dalam Keadaan Masih Membawa Hutang, Kebaikannya Sebagai Ganti
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah juga membawakan hadits ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”

Itulah keadaan orang yang mati dalam keadaan masih membawa hutang dan belum juga dilunasi, maka untuk membayarnya akan diambil dari pahala kebaikannya. Itulah yang terjadi ketika hari kiamat karena di sana tidak ada lagi dinar dan dirham untuk melunasi hutang tersebut.

Urusan Orang yang Berhutang Masih Menggantung
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ

“Jiwa seorang mukmin masih bergantung dengan hutangnya hingga dia melunasinya.” (HR. Tirmidzi no. 1078. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi)

Al ‘Iroqiy mengatakan, “Urusannya masih menggantung, tidak ada hukuman baginya yaitu tidak bisa ditentukan apakah dia selamat ataukah binasa, sampai dilihat bahwa hutangnya tersebut lunas atau tidak.” (Tuhfatul Ahwadzi, 3/142)

Orang yang Berniat Tidak Mau Melunasi Hutang Akan Dihukumi Sebagai Pencuri
Dari Shuhaib Al Khoir, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا

“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

Al Munawi mengatakan, “Orang seperti ini akan dikumpulkan bersama golongan pencuri dan akan diberi balasan sebagaimana mereka.” (Faidul Qodir, 3/181)

Ibnu Majah membawakan hadits di atas pada Bab “Barangsiapa berhutang dan berniat tidak ingin melunasinya.”

Ibnu Majah juga membawakan riwayat lainnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ

“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411).

Di antara maksud hadits ini adalah barangsiapa yang mengambil harta manusia melalui jalan hutang, lalu dia berniat tidak ingin mengembalikan hutang tersebut, maka Allah pun akan menghancurkannya. Ya Allah, lindungilah kami dari banyak berhutang dan enggan untuk melunasinya.

Masih Ada Hutang, Enggan Disholati
Dari Salamah bin Al Akwa’ radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata:
Kami duduk di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu didatangkanlah satu jenazah. Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Tidak ada.” Lalu beliau mengatakan, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Lantas mereka (para sahabat) menjawab, “Tidak.” Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolati jenazah tersebut.

Kemudian didatangkanlah jenazah lainnya. Lalu para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah shalatkanlah dia!” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Iya.” Lalu beliau mengatakan, “Apakah dia meninggalkan sesuatu?” Lantas mereka (para sahabat) menjawab, “Ada, sebanyak 3 dinar.” Lalu beliau mensholati jenazah tersebut.

Kemudian didatangkan lagi jenazah ketiga, lalu para sahabat berkata, “Shalatkanlah dia!” Beliau bertanya, “Apakah dia meningalkan sesuatu?” Mereka (para sahabat) menjawab, “Tidak ada.” Lalu beliau bertanya, “Apakah dia memiliki hutang?” Mereka menjawab, “Ada tiga dinar.” Beliau berkata, “Shalatkanlah sahabat kalian ini.” Lantas Abu Qotadah berkata, “Wahai Rasulullah, shalatkanlah dia. Biar aku saja yang menanggung hutangnya.” Kemudian beliau pun menyolatinya.” (HR. Bukhari no. 2289)

Dosa Hutang Tidak Akan Terampuni Walaupun Mati Syahid
Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)
Oleh karena itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Karena ingatlah hutang pada manusia tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Sering Berlindung dari Berhutang Ketika Shalat
Bukhari membawakan dalam kitab shohihnya pada Bab “Siapa yang berlindung dari hutang”. Lalu beliau rahimahullah membawakan hadits dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَانَ يَدْعُو فِى الصَّلاَةِ وَيَقُولُ « اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ » . فَقَالَ لَهُ قَائِلٌ مَا أَكْثَرَ مَا تَسْتَعِيذُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مِنَ الْمَغْرَمِ قَالَ « إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ » .

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di akhir shalat (sebelum salam): ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”

Lalu ada yang berkata kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta perlindungan adalah dalam masalah hutang?” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari.” (HR. Bukhari no. 2397)

Al Muhallab mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat dalil tentang wajibnya memotong segala perantara yang menuju pada kemungkaran. Yang menunjukkan hal ini adalah do’a Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berlindung dari hutang dan hutang sendiri dapat mengantarkan pada dusta.” (Syarh Ibnu Baththol, 12/37)

Adapun hutang yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung darinya adalah tiga bentuk hutang:
  1. Hutang yang dibelanjakan untuk hal-hal yang dilarang oleh Allah dan dia tidak memiliki jalan keluar untuk melunasi hutang tersebut.
  2. Berhutang bukan pada hal yang terlarang, namun dia tidak memiliki cara untuk melunasinya. Orang seperti ini sama saja menghancurkan harta saudaranya.
  3. Berhutang namun dia berniat tidak akan melunasinya. Orang seperti ini berarti telah bermaksiat kepada Rabbnya. Orang-orang semacam inilah yang apabila berhutang lalu berjanji ingin melunasinya, namun dia mengingkari janji tersebut. Dan orang-orang semacam inilah yang ketika berkata akan berdusta. (Syarh Ibnu Baththol, 12/38)
Itulah sikap jelek orang yang berhutang sering berbohong dan berdusta. Semoga kita dijauhkan dari sikap jelek ini.

Kenapa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering berlindung dari hutang ketika shalat? Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak hutang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia.”

Inilah do’a yang seharusnya kita amalkan agar terlindung dari hutang: ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGHROM (Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).

Berbahagialah Orang yang Berniat Melunasi Hutangnya
Ibnu Majah dalam sunannya membawakan dalam Bab “Siapa saja yang memiliki hutang dan dia berniat melunasinya.” Lalu beliau membawakan hadits dari Ummul Mukminin Maimunah.
كَانَتْ تَدَّانُ دَيْنًا فَقَالَ لَهَا بَعْضُ أَهْلِهَا لاَ تَفْعَلِى وَأَنْكَرَ ذَلِكَ عَلَيْهَا قَالَتْ بَلَى إِنِّى سَمِعْتُ نَبِيِّى وَخَلِيلِى -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدَّانُ دَيْنًا يَعْلَمُ اللَّهُ مِنْهُ أَنَّهُ يُرِيدُ أَدَاءَهُ إِلاَّ أَدَّاهُ اللَّهُ عَنْهُ فِى الدُّنْيَا ».

Dulu Maimunah ingin berhutang. Lalu di antara kerabatnya ada yang mengatakan, “Jangan kamu lakukan itu!” Sebagian kerabatnya ini mengingkari perbuatan Maimunah tersebut. Lalu Maimunah mengatakan, “Iya. Sesungguhnya aku mendengar Nabi dan kekasihku shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi hutang tersebut di dunia.” (HR. Ibnu Majah no. 2399. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih kecuali kalimat fid dunya -di dunia-)

Dari hadits ini ada pelajaran yang sangat berharga yaitu boleh saja kita berhutang, namun harus berniat untuk mengembalikannya. Perhatikanlah perkataan Maimunah di atas.

Juga terdapat hadits dari ‘Abdullah bin Ja’far, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الدَّائِنِ حَتَّى يَقْضِىَ دَيْنَهُ مَا لَمْ يَكُنْ فِيمَا يَكْرَهُ اللَّهُ
“Allah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.” (HR. Ibnu Majah no. 2400. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih)

Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam membayar hutang. Ketika dia mampu, dia langsung melunasinya atau melunasi sebagiannya jika dia tidak mampu melunasi seluruhnya. Sikap seperti inilah yang akan menimbulkan hubungan baik antara orang yang berhutang dan yang memberi hutangan.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً
“Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)
Ya Allah, lindungilah kami dari berbuat dosa dan beratnya hutang, mudahkanlah kami untuk melunasinya.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shollallahu ‘ala nabiyyiina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Kami ucapkan jazakumullah khoiron kepada guru kami Al Ustadz Aris Munandar yang telah mengoreksi ulang tulisan ini. Semoga Allah selalu memberkahi ilmu dan umur beliau.
Yogyakarta, 6 Shofar 1430 H

Yang selalu mengharapkan ampunan dan rahmat Rabbnya
***
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar
Artikel www.muslim.or.id

Jumat, 22 Juli 2011

MODUS TIPUAN PARA ULAMNA WAHEBOY

Satu Lagi, Tipuan Halus Ulama Salafi Dalam Mengutip Refrensi Hadits Tsaqalain

oleh Husain Lineage III pada 22 Juli 2011 jam 3:39
Sebelumnya pada catatan Kebohongan Ulama wahabi Syaikh Shalih Fawzan Dalam Mengutip Hadis Tsaqalain sudah pernah dibahas bagaimana kebohongan ulama Wahabi yaitu Syaikh Shalih Fawzan  telah berbohong dengan merubah matan hadits Tsaqalain dengan mengganti kata "Itrati Ahlu Baiti"  menjadi "Sunnati" yang dia sebut dalam catatan kaki dengan refrensi Sunan Tirmidzi (lebih jelas silahkan rujuk catatan tersebut), maka kali ini terbukti lagi kebohongan ulama sejenisnya.

Ulama Salafi yaitu Husain Salim Asad Durani mencoba menipu pembaca ketika ia mengajukan refrensi Hadits Tsaqalain dengan sanad shahih dari Shahih Muslim dan Musnad Abu Ya’la dalam catatan kaki, mari kita lihat :




Dalam penelitiannya atas kitab Musnad Humaidi (j.1, h.11, cttn kaki no. 5), dia menyebutkan bahwa riwayat tersebut (yang dia bilang berbunyi .........wa Sunnati”  dalam catatan kaki no.5) dapat dirujuk padaShahih Muslim Kitab Fadhail Shahabah, no.2408 , dan Musnad Abu Ya’la  no. 1021 dan no.1140.


Seperti akan diketahui bahwa sebenarnya yang ada di dalam Shahih Muslim (j.4, h.216, Kitab Fadhail Shahabah, no.2408) berbunyi "........wa Ahlu Baiti", dan dalam Musnad Abu Ya’la (j.2 h.297, no. 1021 dan h.376, no.1140) berbunyi “.......wa Itrati Ahlu Baiti”  BUKAN “.......wa Sunnati”.



.
.



Dan ini dari Musnad Abu Ya’la (j.2 h.297, no. 1021 dan h.376, no.1140)  berbunyi "......Itrati Ahlu Baiti" BUKAN ".......wa Sunnati"

Dan dibawah ini adalah bukti sebenarnya bahwa dalam Shahih Muslim (j.4, h.216, Kitab Fadhail Shahabah, no.2408) BUKAN ".....wa Sunnati"  TAPI YANG BENAR ADALAH "......wa Ahlu Baiti" :








Ajiiiiib....demi menguatkan apa yang ada dalam Musnad Humaidi, Husain Salim Asad Durani dalam catatan kaki Musnad Humaidi yang ia teliti diberi referensi dari Shahih Muslim dan Musnad Abi Ya'la padahal matan dalam kedua Kitab tersebut berbunyi "Ahlul Bait" bukan "Sunnati" seperti dalam Musnad Humaidi.

========================

Tambahan :

Hadits Tsaqalain "Kitabullah dan Itrati Ahlu Bait" adalah SHAHIH

[ سنن الترمذي ]
الكتاب : الجامع الصحيح سنن الترمذي
المؤلف : محمد بن عيسى أبو عيسى الترمذي السلمي

COPAS FROM MBAH JAMBRONG

Kamis, 14 Juli 2011

KEBENCIAN FATHIMAH AS KEPADA ABUBAKAR

"Barang siapa membenci kami Ahlulbait as. Ia akan dikumpulkan Allah... pada hari kiamat sebagai org yahudi"

Aku bertanya......, "Wahai Rasulullah, walaupun ia sholat dan berpuasa?"

Beliau Saww menjawab: "Walaupun ia sholat dan berpuasa dan mengaku sebagai muslim"

Fakta sejarah bahwa Abu Bakar dan Umar telah mencaci Imam Ali di mimbar, dan mereka telah menyakiti Fatimah dgn mengambil tanah fadak warisan dari Rasulullah Saww.... Hal ini bukan lah hanya kebencian tetapi kezoliman yg dilakukan kedua sahabat yg dikatakan oleh ahlussunna + Wahabi sebagai sahabat yg paling mulia... Sampai Fatimah az Zahra tdk pernah memaafkan mereka berdua samapi akhir hayatnya... Dan Fatimah az Zahra mengatakan:

"Tatkala Fâthimah melihat apa yang mereka lakukan terhadap 'Alî dan Zubair ia lalu berdiri dan berkata di depan pintu rumahnya: "Ya Abû Bakar , alangkah cepatnya Anda menyerang keluarga Rasûl Allâh, demi Allâh aku tidak akan berbicara dengan 'Umar sampai aku menemui Allâh (Ibn Abîl-Hadîd, ibid, jilid 6, hlm. 286.)

Ibnu Qutaibah menceritakan kepada kita pertemuan yang agaknya merupakan pertemuan yang terakhir antara Abû Bakar dan Fâthimah az-Zahrâ'. Marilah kita ikuti:

"'Umar bin Khaththâb berkata kepada Abû Bakar: "Marilah kita pergi kepada Fâthimah; sesungguhnya kita telah menyakiti hatin¬ya'. Maka keduanya pun pergilah kepada Fâthimah, dan lalu memohon kepada 'Alî bin Abî Thâlib, lalu 'Alî memperkenankan mereka masuk ke rumah.

"Tatkala keduanya duduk dekat Fâthimah, Fâthimah memalingkan wajahnya ke arah dinding rumah. Salam Abû Bakar dan 'Umar tidak dijawabnya.

Fâthimah kemudian berkata: 'Apakah Anda mau mendengar apabila saya katakan kepada Anda suatu perkataan yang berasal dari Rasûl Allâh saw. yang Anda kenal dan Anda telah berjuang untuk beliau?'

Keduanya menjawab: 'Ya'.

Kemudian Fâthimah berkata: 'Apakah Anda tidak mendengar Rasûl Allâh saw. bersabda, 'Keridaan Fâthimah adalah keridaan saya, dan kemurkaan Fâthimah adalah kemurkaan saya. Barangsiapa mencintai Fâthimah, puteriku, berarti mencintai saya; dan barangsiapa membuat Fâthimah murka, berarti ia membuat saya murka'?

Mereka berdua menjawab: 'Ya, kami telah mendengarnya dari Rasûl Allâh saw.'.

Fâthimah berkata: 'Aku bersaksi kepada Allâh dan malaikat-malaikat-Nya, sesungguhnya kamu berdua telah membuat aku marah dan kamu berdua tidak membuat aku rida. Sean¬dainya aku bertemu dengan Nabî saw., aku akan mengadu kepada beliau tentang kamu berdua.

Abû Bakar berkata: 'Sesungguhnya saya berlindung kepada Allâh dari kemurkaan-Nya dan dari kemurkaan Anda, wahai Fâthimah'.Kemudian Abû Bakar menangis, hampir-hampir jiwanya menjadi goncang.

Fâthimah lalu berkata: 'Demi Allâh, selalu saya akan mendoakan kejelekan terhadap Anda dalam setiap salat saya'.

Kemudian Abû Bakar keluar sambil menangis...(Ibnu Qutaibah, al-Imâmah wa's Siyâsah, dalam bab mengenai Bagaimana baiat 'Alî bin Abî Thâlib; Ibnu Qutaibah, Khulafâ' ar-Râsyidîn, hlm. 13-14)

Manfaat Jus Bangkuang



A.     Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan bangkuang memiliki rasa manis, dingin, dan bersifat sejuk serta mendinginkan. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bangkuang di antaranya pachyrhizon, rotenon, vitamin Bi, clan vitamin C. Daun dan bijinya mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan umbinya mengandung protein, fosfor, besi, vitamin A, Bi, C. Antioksidan yang ada pada bahan pangan ini bersifat antikanker dan mampu mencegah penyakit degeneratif lainnya. Bisa pula dipakai untuk membantu mengatasi wasir dan demam.

Dalam kehidupan sehari-hari, yang disebut bengkuang adalah umbi (cormus) dari tanaman bengkuang (Pachyrrhizus erosus). Karena rasanya yang manis dan kadar airnya yang tinggi, bengkuang biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar utuh atau sebagai bagian dari rujak, asinan, manisan, salad, koktail, buah-buahan dalam kaleng. atau jus. Penambahan madu dan jeruk nipis ke dalam jus bengkuang diyakini dapat mencegah sariawan.

Umbi merupakan bagian yang paling banyak dikonsumsi dari tanaman bengkuang. Bagian dalam umbi mengandung gula, pati, dan oligosakarida yang dikenal dengan nama inulin. Uniknya, inulin tidak dapat segera diasup oleh tubuh sebagai sumber gula, tetapi perlu proses pemecahan lebih lanjut oleh enzim inulinase. Sifat inulin ini sangat berguna untuk aplikasi produk bagi penderita diabetes melitus maupun yang sedang berdiet rendah kalori.

Umbi bengkuang sering dikonsumsi karena dianggap memberi efek segar. Efek ini muncul karena kandungan air pada umbi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 86 hingga 90 persen. Kadar air yang tinggi dapat menggantikan cairan tubuh, sehingga kita merasa segar. Menurut literatur, sifat kimiawi dan efek farmakologis umbi bengkuang adalah manis, dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya adalah pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C.


Selain itu, bengkuang juga mengandung mineral tinggi. Mineral yang terkandung dalam bengkuang yang paling dominan adalah fosfor, zat besi, serta kalsium.


Komposisi zat gizi umbi bengkuang
Zat gizi
Kadar per 100 gram
Energi (kkal)
55
Protein (g)
1,4
Lemak (g)
0,2
Karbohidrat (g)
12,8
Kalsium (mg)
15
Fosfor (mg)
18
Besi (mg)
0,6
Vitamin C (mg)
20
Vitamin B1 (mg)
0,04
Vitamin A (IU)
0,
Air (g)
85,1

  Sumber: Direktorat Gizi Depkes (1992)
Dari tabel tersebut tampak bahwa kandungan utama bengkuang adalah air, yaitu 85 gram per 100 gram umbi. Kadar energinya yang cukup rendah (55 kkal/100 g) memungkinkan bengkuang untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan yang baik bagi pelaksana diet rendah kalori dan penderita diabetes melitus.


Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100 g), memungkinkan bengkuang digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penyakit degeneratif.


Efek farmakologis bangkuang di antaranya sebagai obat beri-beri, nyeri perut, penghalus kulit, obat demam, dan obat sakit kulit. Akan tetapi, bagian biji dan daunnya mengandung racun. Oleh karena itu, untuk menghindari keracunan jumlah penggunaan dari dua bagian tumbuhan tersebut perlu diperhatikan.



B.     PEMANFAATAN
Bagian daun dan biji dari tumbuhan bangkuang dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Selain itu, bagian umbi bangkuang juga dapat dimanfaatkan untuk hal yang sama. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan bangkuang di antaranya sebagai berikut.

1.   Beri-beri
Cuci 300 gram umbi bangkuang sampai bersih, dikupas, lalu makan. Lakukan secara rutin 2 kali ehari.

2.   Demam
Demam terjadi karena adanya suatu mekanisme pertahanan tubuh  (respon imun)  terhadap  zat asing (bibit penyakit yang telah  dilemahkan) yang masuk ke dalam tubuh.  Adanya  benda asing  tersebut akan merangsang sistem pertahanan tubuh, sehingga  akan  merangsang aktivitas sel imunitas (sel makrofag dan limfosit  T) untuk memerangi  zat asing  tersebut dengan meningkatkan  proteolisis yang menghasilkan asam amino  yang berperan  untuk  pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh, sehingga  tubuh menjadi  resisten dan kuat menghadapi bibit penyakit.

Namun  efek sampingnya  tubuh secara  otomatis akan mengeluarkan  pirogen (zat penyebab demam). Pirogen  selanjutnya  membawa  pesan melalui reseptor dalam hipotalamus, sehingga terjadi  reaksi  penaikan  suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah  tepi dan  menghambat sekresi  kelanjar keringat. Akibatnya  pengeluaran kalor menurun dan suhu  tubuh jadi meningkat.

Bengkuang yang mempunyai sifat kimiawi yang berkhasiat  mendinginkan dapat  digunakan  untuk menurunkan demam. Umbi  bengkuang dapat dimakan secara langsung  maupun  dibuat dalam  bentuk jus yang diminum pagi dan sore.

3.   Diabetes mellitus
Diabetes melitus atau yang sering dikenal dengan nama kencing  manis merupakan  penyakit yang tidak pandang bulu. Semua  kalangan dapat mengidap penyakit ini, baik  kaya maupun miskin,  remaja muda maupun orangtua. Perubahan gaya hidup terutama  pola makan yang beralih ke makanan yang serba instan dan praktis  dapat memicu  terjadinya diabetes melitus. Selain perubahan gaya  hidup dan pola makan, faktor genetik  juga berperan terhadap  timbulnya penyakit ini.

Penyakit kencing manis atau Diabetes Melitus merupakan penyakit  yang bersifat kronis  (menahun) yang terjadi akibat kekurangan  insulin absolut atau relatif. Ditandai dengan  meningkatnya  konsentrasi glukosa di dalam darah. Selain itu juga mempengaruhi  metabolisme protein dan lemak di dalam tubuh. Penyakit diabetes  tidak dapat  disembuhkan tetapi dapat dikendalikan.

Upaya pengobatan yang biasa dilakukan adalah pemberian insulin.  Namun upaya yang  tidak kalah pentingnya yaitu mengaja  keseimbangan konsumsi makanan. Pengaturan  makanan dan  aktivitas fisik merupakan cara yang terbaik agar kadar gula dalam  darah  tetap dalam keadaan normal. Selain dengan obat dokter,  bengkuangpun dapat digunakan  untuk mempertahankan  kenormalan kadar gula dalam darah.

Serat makanan yang  terdapat  dalam bengkuang berperan dalam menurunkan kadar gula dalam  darah karena  diserap  secara perlahan dan tidak semuanya diubah  menjadi glukosa. Dengan demikian  serat  pada bengkuang dapat  mengendalikan gula darah para penderita diabetes mellitus.

Dalam upaya mempertahankan kadar gula dalam darah tetap  normal, Cuci 1-2 buah umbi bangkuang sampai bersih, parut, peras, lalu sating atau di jus.  Minum  secara teratur setiap pagi dan malam. Hari

4.   Penyakit kulit dan eksim
Cuci bersih umbi bangkuang secukupnya, parut, lalu tempelkan pada kulit yang terkena penyakit.

5.   Sariawan
Sariawan merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni dinding  dalam pipi atau lidah.  Penyebabnya adalah kekurangan vitamin C,  alergi atau penurunan daya tahan tubuh.  Kandungan vitamin C  dalam bengkuang yang bertindak sebagai antioksidan dapat  membantu mempercepat proses penyembuhan penderita sariawan. 

Cuci bersih umbi bangkuang secukupnya, kupas kulitnya, lalu masukkan ke dalam blender. Tambahkan setengah gelas air matang dan madu secukupnya lalu buat minuman jus. Minum jus umbi bangkuang sedikitnya 1 gelas sehari.

6.   Wasir
Wasir terjadi karena gangguan aliran darah di sekitar dubur sehingga  pembuluh darah  melebar dan membengkak. Tidak semua penderita  wasir memerlukan pengobatan medis,  yakni mereka yang  mengeluhkan pendarahan, adanya tonjolan dan gatal-gatal. Dengan  pengobatan apapun kemungkinan wasir dapat kambuh kembali  tergantung dari kebiasaan   makan, minum dan buang air besar.

Kandungan serat dalam bengkuang dapat membantu mengatasi  wasir. Karena salah satu  fungsi serat yaitu membantu  memperlancar saluran pencernaan dan pengeluaran feses  sehingga  tidak sulit dan tidak menimbulkan rasa sakit serta mengurangi  penekanan  ketika  mengeluarkannya. Dengan demikian dapat  mengurangi rasa sakit penderita wasir. 

Cuci bersih 1 butir umbi bangkuang sampai bersih, kupas kulitnya, masukkan ke dalam blender, tambahkan air secukupnya, lalu buat minuman jus, atau diekstrak untuk diambil sari buahnva. Minum jus bangkuang setiap bangun tidur pagi. Lakukan secara teratur setiap bangun tidur pagi.

            7.   Sebagai fitoestrogen Alami
Bagi kaum wanita, kehadiran fitoestrogen sangat diperlukan untuk  mempertahankan  kualitas hidup diusia tua. Ketika seorang wanita  memasuki masa menopause dimana  hormon estrogen tidak lagi  diproduksi tubuh atau hanya diproduksi dalam jumlah yang  relatif  kecil, sehingga ada kecenderungan wanita mengalami kemunduran  fisik,  diantaranya  kulit lebih cepat mengeriput serta organ tulang  mulai rapuh dan mudah  patah.
Oleh karena itu makanan yang mengandung fitoestrogen harus  diusahakan tersaji dalam  menu hidangan setiap hari. Bengkuang  merupakan salah satunya makanan yang  mengandung fitoestrogen  sehingga baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah  memasuki masa menopause agar keluhan yang terjadi pada masa  menopause dapat  dihindarkan dan akan menjadikan wanita yang  semakin tua menjadi semakin segar dan  lebih menarik.

            8.   Mengurangi Produksi Asam Lambung
Gangguan asam lambung merupakan salah satu penyakit yang  terjadi karena pola hidup  dan pola makan yang berubah. Gangguan  ini biasanya banyak terjadi pada mereka yang  sibuk bekerja  sehingga seringkali melalaikan waktu makan. Apabila produksi  asam  lambung semakin meningkat akan menyebabkan rasa mual  dan muntah, nyeri pada ulu  hati, rasa lemah, nafsu makan  menurun, bahkan sakit kepala.

Jika tidak segera diobati  akan  menyebabkan terjadinya peradangan atau bahkan luka dalam perut  yang disebut  dengan ulkus peptikum. Untuk mengurangi produksi  asam lambung yang berlebih,  dianjurkan untuk memperbanyak  makan buah dan mengurangi makanan yang berminyak  dan pedas  yang dapat merangsang produksi asam lambung. Ahli naturopati  menyarankan  untuk mengkonsumsi bengkuang segar yang  dimakan dalam bentuk biasa  tanpa sambal  atau garam. Karena  sifat umbinya yang dingin serta sifat alkali bengkuang  yang cepat  meyerap asam lambung yang berlebih.

            9.   Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Trigliserida dan kolesterol merupakan fraksi lemak yang biasa  terdapat dalam darah.  Dalam jumlah yang tepat lemak sangat  penting untuk tubuh. lemak merupakan zat yang  kaya energi utnuk  proses metabolime tubuh. Namun dalam jumlah yang berlebihan,  lemak  (trigliserida dan kolesterol) bisa menyebabkan penyakit yang  sangat serius  seperti  atherosklerosis, stroke dan penyakit jantung  koroner.

Kadar trigliserida dan  kolesterol total  dalam darah yang  dianjurkan adalah kurang dari 200 mg/ dl. Jika  jumlahnya telah  melebihi  batas tersebut maka perlu diwaspadai dan dilakukan  upaya  terapi untuk menurunkannya.

Salah satu cara menurunkan kadar kolesterol dalam darah yaitu  dengan cara melakukan  pengaturan makanan dengan baik dan  benar. Terapi jus bengkuang dapat dilakukan  untuk  menurunkan  kolesterol dalam darah. Kandungan air dan serat dalam bengkuang  dapat  membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain  serat dan kadar air  yang  tinggi, kandungan vitamin C dalam  bengkuang yang berfungsi sebagai antioksidan  juga  dapat  membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.

           10.  Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Bengkuang merupakan salah satu jenis bahan pangan yang  memegang peranan penting  dalam menjaga dan meningkatkan  kekebalan tubuh. Kandungan vitamin C dan beberapa  phytonutrien  yang terdapat dalam bengkuang dapat membuat sistem kekebalan  tubuh  terjaga, sehingga relatif dapat terhindari dari serangan  berbagai macam infeksi maupun  penyakit yang disebabkan oleh  virus, bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya.

Khasiat lain dari bengkuang yaitu dapat mengobati penyakit beri- beri akibat  kekurangan  vitamin B1 (thiamin). Caranya yaitu dengan  mengupas bengkuang, lalu cuci  bersih  kemudian diparut atau dijus  dengan menggunakan jus ekstraktor. Sebaiknya  diminum  pada  waktu pagi hari atau siang hari setelah makan.

            11.  Pengganti Terapi Sulih Hormon
Tingginya tingkat penyakit kronis di kalangan wanita pasca menopause menyebabkan semakin banyaknya pemakaian terapi sulih hormon (hormon replacement therapy), yaitu dengan menggunakan hormon estrogen. Sejatinya tindakan sulih hormon estrogen harus dipikirkan baik-baik.


Sejumlah studi menunjukkan bahwa terapi tersebut dalam waktu lama akan menyebabkan risiko kanker tertentu, khususnya kanker payudara dan kanker rahim. Karena itu, konsultasi dengan dokter ahli sangat penting untuk dilakukan agar dapat menimbang efek baik dan buruknya.


Isoflavon memiliki struktur kimia yang hampir sama dengan estrogen, serta memiliki kemampuan untuk berikatan dengan reseptor estrogen yang terdapat di dalam sel. Isoflavon sering disebut fitoestrogen, yaitu estrogen yang berasal dari nabati (fito = tanaman).  Senyawa isoflavon telah dilaporkan memiliki aktivitas estrogenik. Itulah sebabnya, isoflavon dapat digunakan sebagai terapi nonhormonal atau alternatif untuk terapi sulih hormon estrogen.


Survei di Jepang, yang dilakukan oleh Suzuki tahun 1998 menunjukkan bahwa rendahnya angka kematian akibat jantung koroner, kanker payudara, kanker rahim, dan aterosklerosis dipengaruhi oleh tingginya tingkat konsumsi makanan asal kedelai, seperti tahu, natto, misso, dan susu. Hal tersebut diduga oleh peran isoflavon kedelai, yaitu genistein, daidzein, dan glisetein, yang memiliki aktivitas biologis sebagai fitoestrogen, antioksidan, dan antimutagen.


Belakangan diketahui isoflavon tidak hanya terdapat pada kedelai, tetapi juga pada bahan pangan lainnya, seperti umbi bengkuang. Keberadaan isoflavon pada umbi bengkuang menambah pamor bengkuang sebagai tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan.


Isoflavon dapat berperan sebagai antioksidan, sehingga berguna untuk mencegah: (1) kerusakan oksidatif membran sel, (2) aterosklerosis akibat teroksidasinya LDL (kolesterol jahat), (3) penyakit jantung koroner, (4) penyakit kardiovaskutar, dan (5) kerusakan oksidatif DNA. Selain itu, daya antioksidan isoflavon juga berguna untuk memberi efek antiproliferatif dan menghambat pertumbuhan sel melanoma (salah satu pemicu kanker).


Isoflavon juga telah dibuktikan mampu memberikan efek farmakologis, seperti: (1) mengurangi risiko kanker payudara, ovarium, dan kanker prostat, (2) menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL), serta meningkatkan kolesterol baik (HDL), (3) menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, (4) bersifat antimutagenesis (mencegah mutasi gen), serta (5) mencegah osteoporosis pada wanita pasca menopause.

Hubungan antara isoflavon dan osteoporosis diduga oleh kemiripan struktur kimia isoflavon dengan hormon estrogen dan obat osteoporosis sintetis, yaitu ipriflavon. Estrogen dan ipriflavon dapat melindungi densitas mineral tulang pada wanita pasca menopause. Isoflavon dapat menghambat kerusakan dan sekaligus menstimulasi pembentukan tulang.