A. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Tumbuhan bangkuang memiliki rasa manis, dingin, dan bersifat sejuk serta mendinginkan. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam bangkuang di antaranya pachyrhizon, rotenon, vitamin Bi, clan vitamin C. Daun dan bijinya mengandung saponin dan flavonoid, sedangkan umbinya mengandung protein, fosfor, besi, vitamin A, Bi, C. Antioksidan yang ada pada bahan pangan ini bersifat antikanker dan mampu mencegah penyakit degeneratif lainnya. Bisa pula dipakai untuk membantu mengatasi wasir dan demam.
Dalam kehidupan sehari-hari, yang disebut bengkuang adalah umbi (cormus) dari tanaman bengkuang (Pachyrrhizus erosus). Karena rasanya yang manis dan kadar airnya yang tinggi, bengkuang biasanya dikonsumsi dalam bentuk segar utuh atau sebagai bagian dari rujak, asinan, manisan, salad, koktail, buah-buahan dalam kaleng. atau jus. Penambahan madu dan jeruk nipis ke dalam jus bengkuang diyakini dapat mencegah sariawan.
Umbi merupakan bagian yang paling banyak dikonsumsi dari tanaman bengkuang. Bagian dalam umbi mengandung gula, pati, dan oligosakarida yang dikenal dengan nama inulin. Uniknya, inulin tidak dapat segera diasup oleh tubuh sebagai sumber gula, tetapi perlu proses pemecahan lebih lanjut oleh enzim inulinase. Sifat inulin ini sangat berguna untuk aplikasi produk bagi penderita diabetes melitus maupun yang sedang berdiet rendah kalori.
Umbi bengkuang sering dikonsumsi karena dianggap memberi efek segar. Efek ini muncul karena kandungan air pada umbi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 86 hingga 90 persen. Kadar air yang tinggi dapat menggantikan cairan tubuh, sehingga kita merasa segar. Menurut literatur, sifat kimiawi dan efek farmakologis umbi bengkuang adalah manis, dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya adalah pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C.
Selain itu, bengkuang juga mengandung mineral tinggi. Mineral yang terkandung dalam bengkuang yang paling dominan adalah fosfor, zat besi, serta kalsium.
Komposisi zat gizi umbi bengkuang
Zat gizi | Kadar per 100 gram |
Energi (kkal) | 55 |
Protein (g) | 1,4 |
Lemak (g) | 0,2 |
Karbohidrat (g) | 12,8 |
Kalsium (mg) | 15 |
Fosfor (mg) | 18 |
Besi (mg) | 0,6 |
Vitamin C (mg) | 20 |
Vitamin B1 (mg) | 0,04 |
Vitamin A (IU) | 0, |
Air (g) | 85,1 |
Sumber: Direktorat Gizi Depkes (1992)
Dari tabel tersebut tampak bahwa kandungan utama bengkuang adalah air, yaitu 85 gram per 100 gram umbi. Kadar energinya yang cukup rendah (55 kkal/100 g) memungkinkan bengkuang untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan yang baik bagi pelaksana diet rendah kalori dan penderita diabetes melitus.
Kandungan vitamin C yang cukup tinggi (20 mg/100 g), memungkinkan bengkuang digunakan sebagai sumber antioksidan yang potensial untuk menangkal serangan radikal bebas penyebab kanker dan penyakit degeneratif.
Efek farmakologis bangkuang di antaranya sebagai obat beri-beri, nyeri perut, penghalus kulit, obat demam, dan obat sakit kulit. Akan tetapi, bagian biji dan daunnya mengandung racun. Oleh karena itu, untuk menghindari keracunan jumlah penggunaan dari dua bagian tumbuhan tersebut perlu diperhatikan.
B. PEMANFAATAN
Bagian daun dan biji dari tumbuhan bangkuang dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit. Selain itu, bagian umbi bangkuang juga dapat dimanfaatkan untuk hal yang sama. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan tumbuhan bangkuang di antaranya sebagai berikut.
1. Beri-beri
Cuci 300 gram umbi bangkuang sampai bersih, dikupas, lalu makan. Lakukan secara rutin 2 kali ehari.
2. Demam
Demam terjadi karena adanya suatu mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) terhadap zat asing (bibit penyakit yang telah dilemahkan) yang masuk ke dalam tubuh. Adanya benda asing tersebut akan merangsang sistem pertahanan tubuh, sehingga akan merangsang aktivitas sel imunitas (sel makrofag dan limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan untuk pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi resisten dan kuat menghadapi bibit penyakit.
Namun efek sampingnya tubuh secara otomatis akan mengeluarkan pirogen (zat penyebab demam). Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui reseptor dalam hipotalamus, sehingga terjadi reaksi penaikan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelanjar keringat. Akibatnya pengeluaran kalor menurun dan suhu tubuh jadi meningkat.
Bengkuang yang mempunyai sifat kimiawi yang berkhasiat mendinginkan dapat digunakan untuk menurunkan demam. Umbi bengkuang dapat dimakan secara langsung maupun dibuat dalam bentuk jus yang diminum pagi dan sore.
3. Diabetes mellitus
Diabetes melitus atau yang sering dikenal dengan nama kencing manis merupakan penyakit yang tidak pandang bulu. Semua kalangan dapat mengidap penyakit ini, baik kaya maupun miskin, remaja muda maupun orangtua. Perubahan gaya hidup terutama pola makan yang beralih ke makanan yang serba instan dan praktis dapat memicu terjadinya diabetes melitus. Selain perubahan gaya hidup dan pola makan, faktor genetik juga berperan terhadap timbulnya penyakit ini.
Penyakit kencing manis atau Diabetes Melitus merupakan penyakit yang bersifat kronis (menahun) yang terjadi akibat kekurangan insulin absolut atau relatif. Ditandai dengan meningkatnya konsentrasi glukosa di dalam darah. Selain itu juga mempengaruhi metabolisme protein dan lemak di dalam tubuh. Penyakit diabetes tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan.
Upaya pengobatan yang biasa dilakukan adalah pemberian insulin. Namun upaya yang tidak kalah pentingnya yaitu mengaja keseimbangan konsumsi makanan. Pengaturan makanan dan aktivitas fisik merupakan cara yang terbaik agar kadar gula dalam darah tetap dalam keadaan normal. Selain dengan obat dokter, bengkuangpun dapat digunakan untuk mempertahankan kenormalan kadar gula dalam darah.
Serat makanan yang terdapat dalam bengkuang berperan dalam menurunkan kadar gula dalam darah karena diserap secara perlahan dan tidak semuanya diubah menjadi glukosa. Dengan demikian serat pada bengkuang dapat mengendalikan gula darah para penderita diabetes mellitus.
Dalam upaya mempertahankan kadar gula dalam darah tetap normal, Cuci 1-2 buah umbi bangkuang sampai bersih, parut, peras, lalu sating atau di jus. Minum secara teratur setiap pagi dan malam. Hari
4. Penyakit kulit dan eksim
Cuci bersih umbi bangkuang secukupnya, parut, lalu tempelkan pada kulit yang terkena penyakit.
5. Sariawan
Sariawan merupakan gejala erosi pada kulit mulut, yakni dinding dalam pipi atau lidah. Penyebabnya adalah kekurangan vitamin C, alergi atau penurunan daya tahan tubuh. Kandungan vitamin C dalam bengkuang yang bertindak sebagai antioksidan dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penderita sariawan.
Cuci bersih umbi bangkuang secukupnya, kupas kulitnya, lalu masukkan ke dalam blender. Tambahkan setengah gelas air matang dan madu secukupnya lalu buat minuman jus. Minum jus umbi bangkuang sedikitnya 1 gelas sehari.
6. Wasir
Wasir terjadi karena gangguan aliran darah di sekitar dubur sehingga pembuluh darah melebar dan membengkak. Tidak semua penderita wasir memerlukan pengobatan medis, yakni mereka yang mengeluhkan pendarahan, adanya tonjolan dan gatal-gatal. Dengan pengobatan apapun kemungkinan wasir dapat kambuh kembali tergantung dari kebiasaan makan, minum dan buang air besar.
Kandungan serat dalam bengkuang dapat membantu mengatasi wasir. Karena salah satu fungsi serat yaitu membantu memperlancar saluran pencernaan dan pengeluaran feses sehingga tidak sulit dan tidak menimbulkan rasa sakit serta mengurangi penekanan ketika mengeluarkannya. Dengan demikian dapat mengurangi rasa sakit penderita wasir.
Cuci bersih 1 butir umbi bangkuang sampai bersih, kupas kulitnya, masukkan ke dalam blender, tambahkan air secukupnya, lalu buat minuman jus, atau diekstrak untuk diambil sari buahnva. Minum jus bangkuang setiap bangun tidur pagi. Lakukan secara teratur setiap bangun tidur pagi.
7. Sebagai fitoestrogen Alami
Bagi kaum wanita, kehadiran fitoestrogen sangat diperlukan untuk mempertahankan kualitas hidup diusia tua. Ketika seorang wanita memasuki masa menopause dimana hormon estrogen tidak lagi diproduksi tubuh atau hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil, sehingga ada kecenderungan wanita mengalami kemunduran fisik, diantaranya kulit lebih cepat mengeriput serta organ tulang mulai rapuh dan mudah patah.
Oleh karena itu makanan yang mengandung fitoestrogen harus diusahakan tersaji dalam menu hidangan setiap hari. Bengkuang merupakan salah satunya makanan yang mengandung fitoestrogen sehingga baik untuk dikonsumsi bagi mereka yang sudah memasuki masa menopause agar keluhan yang terjadi pada masa menopause dapat dihindarkan dan akan menjadikan wanita yang semakin tua menjadi semakin segar dan lebih menarik.
8. Mengurangi Produksi Asam Lambung
Gangguan asam lambung merupakan salah satu penyakit yang terjadi karena pola hidup dan pola makan yang berubah. Gangguan ini biasanya banyak terjadi pada mereka yang sibuk bekerja sehingga seringkali melalaikan waktu makan. Apabila produksi asam lambung semakin meningkat akan menyebabkan rasa mual dan muntah, nyeri pada ulu hati, rasa lemah, nafsu makan menurun, bahkan sakit kepala.
Jika tidak segera diobati akan menyebabkan terjadinya peradangan atau bahkan luka dalam perut yang disebut dengan ulkus peptikum. Untuk mengurangi produksi asam lambung yang berlebih, dianjurkan untuk memperbanyak makan buah dan mengurangi makanan yang berminyak dan pedas yang dapat merangsang produksi asam lambung. Ahli naturopati menyarankan untuk mengkonsumsi bengkuang segar yang dimakan dalam bentuk biasa tanpa sambal atau garam. Karena sifat umbinya yang dingin serta sifat alkali bengkuang yang cepat meyerap asam lambung yang berlebih.
9. Menurunkan Kadar Kolesterol Darah
Trigliserida dan kolesterol merupakan fraksi lemak yang biasa terdapat dalam darah. Dalam jumlah yang tepat lemak sangat penting untuk tubuh. lemak merupakan zat yang kaya energi utnuk proses metabolime tubuh. Namun dalam jumlah yang berlebihan, lemak (trigliserida dan kolesterol) bisa menyebabkan penyakit yang sangat serius seperti atherosklerosis, stroke dan penyakit jantung koroner.
Kadar trigliserida dan kolesterol total dalam darah yang dianjurkan adalah kurang dari 200 mg/ dl. Jika jumlahnya telah melebihi batas tersebut maka perlu diwaspadai dan dilakukan upaya terapi untuk menurunkannya.
Salah satu cara menurunkan kadar kolesterol dalam darah yaitu dengan cara melakukan pengaturan makanan dengan baik dan benar. Terapi jus bengkuang dapat dilakukan untuk menurunkan kolesterol dalam darah. Kandungan air dan serat dalam bengkuang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Selain serat dan kadar air yang tinggi, kandungan vitamin C dalam bengkuang yang berfungsi sebagai antioksidan juga dapat membantu dalam proses penurunan kadar kolesterol dalam darah.
10. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Bengkuang merupakan salah satu jenis bahan pangan yang memegang peranan penting dalam menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan vitamin C dan beberapa phytonutrien yang terdapat dalam bengkuang dapat membuat sistem kekebalan tubuh terjaga, sehingga relatif dapat terhindari dari serangan berbagai macam infeksi maupun penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya.
Khasiat lain dari bengkuang yaitu dapat mengobati penyakit beri- beri akibat kekurangan vitamin B1 (thiamin). Caranya yaitu dengan mengupas bengkuang, lalu cuci bersih kemudian diparut atau dijus dengan menggunakan jus ekstraktor. Sebaiknya diminum pada waktu pagi hari atau siang hari setelah makan.
11. Pengganti Terapi Sulih Hormon
Tingginya tingkat penyakit kronis di kalangan wanita pasca menopause menyebabkan semakin banyaknya pemakaian terapi sulih hormon (hormon replacement therapy), yaitu dengan menggunakan hormon estrogen. Sejatinya tindakan sulih hormon estrogen harus dipikirkan baik-baik.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa terapi tersebut dalam waktu lama akan menyebabkan risiko kanker tertentu, khususnya kanker payudara dan kanker rahim. Karena itu, konsultasi dengan dokter ahli sangat penting untuk dilakukan agar dapat menimbang efek baik dan buruknya.
Isoflavon memiliki struktur kimia yang hampir sama dengan estrogen, serta memiliki kemampuan untuk berikatan dengan reseptor estrogen yang terdapat di dalam sel. Isoflavon sering disebut fitoestrogen, yaitu estrogen yang berasal dari nabati (fito = tanaman). Senyawa isoflavon telah dilaporkan memiliki aktivitas estrogenik. Itulah sebabnya, isoflavon dapat digunakan sebagai terapi nonhormonal atau alternatif untuk terapi sulih hormon estrogen.
Survei di Jepang, yang dilakukan oleh Suzuki tahun 1998 menunjukkan bahwa rendahnya angka kematian akibat jantung koroner, kanker payudara, kanker rahim, dan aterosklerosis dipengaruhi oleh tingginya tingkat konsumsi makanan asal kedelai, seperti tahu, natto, misso, dan susu. Hal tersebut diduga oleh peran isoflavon kedelai, yaitu genistein, daidzein, dan glisetein, yang memiliki aktivitas biologis sebagai fitoestrogen, antioksidan, dan antimutagen.
Belakangan diketahui isoflavon tidak hanya terdapat pada kedelai, tetapi juga pada bahan pangan lainnya, seperti umbi bengkuang. Keberadaan isoflavon pada umbi bengkuang menambah pamor bengkuang sebagai tanaman yang berkhasiat untuk kesehatan.
Isoflavon dapat berperan sebagai antioksidan, sehingga berguna untuk mencegah: (1) kerusakan oksidatif membran sel, (2) aterosklerosis akibat teroksidasinya LDL (kolesterol jahat), (3) penyakit jantung koroner, (4) penyakit kardiovaskutar, dan (5) kerusakan oksidatif DNA. Selain itu, daya antioksidan isoflavon juga berguna untuk memberi efek antiproliferatif dan menghambat pertumbuhan sel melanoma (salah satu pemicu kanker).
Isoflavon juga telah dibuktikan mampu memberikan efek farmakologis, seperti: (1) mengurangi risiko kanker payudara, ovarium, dan kanker prostat, (2) menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL), serta meningkatkan kolesterol baik (HDL), (3) menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, (4) bersifat antimutagenesis (mencegah mutasi gen), serta (5) mencegah osteoporosis pada wanita pasca menopause.
Hubungan antara isoflavon dan osteoporosis diduga oleh kemiripan struktur kimia isoflavon dengan hormon estrogen dan obat osteoporosis sintetis, yaitu ipriflavon. Estrogen dan ipriflavon dapat melindungi densitas mineral tulang pada wanita pasca menopause. Isoflavon dapat menghambat kerusakan dan sekaligus menstimulasi pembentukan tulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar